LMPI Laporkan Kasus Kekerasan Siswa di SMA Negeri 3 Kabupaten Kuningan

Admin
0

U. Jenggo ketua LMPI Kuningan 

MERAH PUTIH NEWS 
Kuningan - Lagi- lagi terjadi insiden di lingkungan SMA Negeri 3 Kuningan. Kali ini kasusnya adalah kekerasan fisik dan mental terhadap siswa siswi yang mengikuti kegiatan Pencinta Alam hingga salah satu siswi terbaring di rumah sakit.
Karena menerima siksaan fisik dan mental hingga depresi berat akhirnya NZ salah satu siswi kelas 10 yang mengikuti kegiatan tersebut akhirnya dirawat.
NZ siswa yang mengalami kekerasan terbaring di rumahsakit

Sementara itu orang tua siswi tersebut (NZ) sudah melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian dengan dasar kekerasan di bawah umur didampingi kuasa hukumnya Advokat Ujang Sulaeman, SH ( Kabid Hukum LMPI )

Dari kejadian tersebut komentar orang tua siswa siswi yang ada dalam group WA semua menyatakan sangat tidak manusiawi dan dianggap kejam hal tersebut terjadi bukan terhadap NZ saja kekerasan fisik di alami oleh semua siswa siswi SMA 3 KUNINGAN yg mengikuti kegiatan Pecinta Alam. 

Jenggo ketua LMPI MARCAB KUNINGAN mengatakan pada media Selasa 23/12/2025 sangat geram dan mengecam keras adanya insiden tersebut dan akan melakukan pendampingan untuk keluarga korban melaporkan dan mengawal kasus ini ke ranah hukum hingga tuntas dan secara kebetulan korban adalah kerabat keluarga besar LMPI.

Kronologisnya
Pada awalnya siswi NZ terpilih menjadi siswa yg masuk kategori sebagai siswi yg mencintai alam dari beberapa siswa yg ada hanya segelintir siswa yg terpilih mnjdi siswa siswi yg masuk salah satu katagori pecinta alam Chandra di muka
sekolah SMA  negeri 3 KUNINGAN secara rutin selalu mengadakan kegiatan ektrakulikuler setiap tahunnya.

Dimulai hari Minggu tgl 21 Desember 2025 sekitar jam 11 di tempat bumi perkemahan lempong balong palutungan desa cisantana kab Kuningan NZ mengikuti kegiatan yg terhitung lima hari menjalani hidup di alam luas mempelajari kehidupan dengan alam yg hidup di hutan dan makan seadanya dengan makan seadanya di hutan.

Tapi sangat di sayangkan dalam kegiatan ektrakulikuler itu terjadi kekerasan terhadap siswa kekerasan fisik dan mental. Menurut NZ setiap hari mengalami kekerasan dengan muka selalu di tamparin bahkan di penghujung kegiatan NZ tidak kuat lagi dalam berjalan kaki mengalami siksaan sampe di dorong tersungkur dengan keras. Menurut orang tua siswi sepulang mengikuti kegiatan pecinta alam anak nya mengalami trauma depresi yg bgtu hebat bahkan pisik tubuhnya lebam dan luka luka.

Jenggo meminta kepala sekolah SMA Negeri 3  Kuningan H Moch Chaeri MPd.i harus bertanggung jawab atas insiden itu karena telah lalay dan memberikan ijin untuk kegiatan yg menyita waktu sampe lima hari dan pihak kepolisian agar segera menindak tegas para pelaku kekerasan sesuai regulasi aturan hukum yg berlaku.

" Ini sudah berlebihan sampai membuat anak di bawah umur trauma dalam katagori stres berat defresi dengan kejadian yg di alaminya, kekerasan seperti ini jangan di biarkan tindak tegas semua pelakunya sesuai hukum. " Ucapnya

Jenggo juga berharap Bupati Kuningan harus turun tangan bila perlu gubernur KDM pun turun tangan menyikapi kekerasan di bawah umur jangan sampe terjadi lagi di dunia pendidikan khususnya di Jawa Barat. Kalau tidak segera di tindak lanjut ini menjadi pemicu hancurnya mental anak bangsa, trauma itu sebuah momok menakutkan yg selalu ada dalam benak anak seumur hidupnya.

Tim Liputan

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)