MERAH PUTIH NEWS
Kuningan - PAM Tirta Kamuning meningkatkan frekuensi wash out pada jaringan distribusi air bersih sebagai langkah menjaga kualitas layanan kepada pelanggan, terutama memasuki musim hujan.
Direktur PAM Tirta Kamuning, Dr. Ukas Suharfaputra, menyebut penambahan jadwal wash out dilakukan karena beberapa titik mata air mengalami peningkatan debit.
“Saat ini kita meningkatkan frekuensi wash out. Jadwalnya kita tambah. Di musim hujan ini memang ada titik mata air yang debitnya bertambah,” ujar Ukas kepada wartawan, Kamis (20/11).
Ia menjelaskan, tidak semua sumber air terkena dampak signifikan. Sebagian besar sumber PAM berasal dari air tanah dalam dengan kondisi relatif stabil.
“Beberapa ada yang terpengaruh, tapi ada juga yang tidak terlalu signifikan. Kebanyakan sumber kita adalah air tanah dalam, yang relatif stabil meskipun ada fluktuasi naik turun,” jelasnya.
Terkait kebutuhan air bersih imbas isu pencabutan moratorium pembangunan perumahan, Ukas menegaskan bahwa hal tersebut bukan kewenangan PAM.
“Backlog pasti banyak. Tapi itu ranahnya PUTR, bukan saya. Setiap perumahan ada instalasi air, dan kaitannya dengan moratorium itu ada prinsip-prinsip yang diatur PUTR dalam RISPAM,” katanya.
Ia memastikan bahwa suplai air bagi kawasan perumahan tetap mengacu pada dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM).
Sementara itu, jumlah pelanggan PAM Tirta Kamuning hingga 2025 tercatat mencapai 53 ribu sambungan. Program MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dari pemerintah pusat sudah tidak berjalan sejak tiga tahun terakhir, sehingga PAM kini harus mandiri dalam mencari sumber-sumber air baru.
“MBR sudah tiga tahun dihentikan. Jadi kita harus berusaha sendiri mencari sumber-sumber air baru,” pungkas Ukas.
Red/uf