Salah satu warga Bandorasa, Wawan, memasang status, video imbuan dari MUI, NU, Muhammadiyah, PUI, Persis, forum rektor, ormas kepemudaan, hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang kompak menyerukan pentingnya menjaga Kuningan tetap kondusif meskipun aspirasi disampaikan dengan lantang.
“Kami mendukung penyampaian aspirasi masyarakat Kabupaten Kuningan, namun mari kita lakukan dengan nilai-nilai kedamaian dan kesejukan. Kuningan harus tetap aman dan damai,” tegas perwakilan tokoh agama.
ada juga seruan yang lain, namun subtansinya sama. Salah satunya yang dipasang status, Ugan, warga Kelurahan Cigintung, yang menuliskan pesan penuh makna di status medsosnya:
“Suara rakyat adalah kekuatan, kedamaian adalah keindahan. Kita bisa menyuarakan kebenaran tanpa harus saling melukai.”
Pesan sederhana itu mendapat banyak tanggapan positif dan dibagikan ulang dengan tagar #KuninganDamai, #KuninganUntukKita, dan #KuninganAman.
Gelombang doa, imbauan, dan kampanye damai di ruang digital ini memperlihatkan kesadaran kolektif masyarakat Kuningan. Semua berharap, setiap aksi penyampaian pendapat di muka umum bisa berjalan aman, tertib, dan tetap menjunjung tinggi persaudaraan.
Kuningan Aman. Kuningan Damai. Kuningan Untuk Kita.
Red/ikp