Bupati Dian Paparkan Indeks Perkembangan Harga Kuningan Pada Semester 1 2025 Pada HLM TPID Se-Ciayumajakuning

Admin
0
KUNINGAN – Merah Putih News 
Upaya menyamakan persepsi dalam menyusun strategi guna mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas harga dan mendorong akselerasi digitalisasi layanan publik di wilayah Ciayumajakuning, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Cirebon menggelar High Level Meeting TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah & TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Semester 1 tahun 2025 yang berlangsung di Hotel Santika Premiere, Linggajati, Rabu (18/06/2025).

Kegiatan di hadiri para kepala daerah se-Ciayumajakuning, termasuk Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, Msi yang didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kepala Bappenda dan Kabag Perekonomian dan SDA.

Bupati Dian memaparkan perkembangan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Kuningan sejak dari awal tahun 2025 hingga ke pertengahan tahun yang terus mengalami fluktuasi. Ia menjelaskan bahwa pada minggu ke-2 Januari, IPH Kuningan tercatat sebesar 4,820, hal ini tidak terlepas dari adanya pengaruh Natal 2024 dan Tahun baru 2025.

“Setelah itu angka IPH terus mengalami penurunan sampai pada titik terendah pada minggu ke-3 Februari dengan angka IPH sebesar -2,24. Hal ini menandakan harga komoditas kembali ke titik normal setelah sebelumnya mengalami kenaikan harga”
Menjelang Ramadhan 1446 H, masih di katakan Bupati Dian, bertepatan dengan bulan Maret 2025, bahwa IPH Kabupaten Kuningan kembali naik.

“Pada Minggu, 1 Maret, tercatat angka IPH sebesar 3,090, lalu minggu ke 2 Maret sampai minggu ke 5 Mei, angka IPH terus menurun sampai pada angka -4,18, dan pada minggu pertama Juni, angka IPH tercatat sebesar 1,870, hal ini diakibatkan oleh konsumsi masyarakat yang meningkat terutama pada Hari Raya Idul Adha 1446 H” Jelas Dian.

Dalam rangka menekan kenaikan harga, Bupati Dian memaparkan beberapa upaya yang telah dilaksanakan oleh Pemda Kuningan, seperti diantaranya gelaran Operasi Pasar Murah (OPM) dan Gelar Pangan Murah (GPM) menjelang Ramadhan sampai menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.

“Selain itu kami juga telah melaksanakan penanaman padi gogo seluas 10 hektar, penyerahan alsintan bantuan dari Kementerian Pertanian RI dan aspirasi anggota DPR RI untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Memberikan bantuan benih unggul kepada masyarakat, penebaran ikan di 100 titik perairan umum, melaksanakan monitoring harga dan ketersediaan pasokan di pasar tradsional dan pasar modern, melaksanakan rekonstruksi dan rehabilitasi jalan sebagai upaya memperlancar distribusi barang/jasa” Papar Dian.

Upaya tersebut, kemudian membuahkan hasil, diantaranya Kuningan berada pada posisi ke 10 dari 18 kabupaten di Jawa Barat, posisi ke 25 dari 92 kabupaten se-jawa dan bali.

“Pada semester II tahun 2024, Kabupaten Kuningan memiliki nilai Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) memiliki nilai 95,5% dengan kategori digital dan berada pada posisi ke 15 dari 27 kab/kota se-Jawa Barat. Tentunya untuk TP2DD ini kami masih perlu meningkatkan kinerja sebaik mungkin. Mohon dorongan dan support dari Bank Indonesia” Harap Dian mengakhiri pemaparan.

Plt, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Kiptiah Rianti sebelumnya mengucapkan terimakasih kepada Kabupaten dan Kota se-Ciayumajakuning yang telah melakukan berbagai upaya dalam memastikan stabilitas harga terjaga. Di sisi lain, ia menjelaskan bahwa Ciayumajakuning memberikan dampak 10 persen terhadap perekonomian Jawa Barat pada 2024, yang di kuasai oleh industri pengolahan dan pertanian.
Red/setda

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)