KUNINGAN – Merah Putih News
Sebanyak 230 keluarga di Desa Cimenga, Kecamatan Darma, menerima bantuan pangan hasil intervensi Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2025.
Kegiatan penyaluran bantuan ini dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj. Ela Helayati, S.Sos., yang akrab disapa Bunda Ela, Rabu (5/6/2025) di Balai Desa Cimenga.
Program bantuan ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kab. Kuningan dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Bunda Ela menegaskan pentingnya intervensi pangan sebagai bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat yang membutuhkan.
“Dalam kehidupan, ada satu hal yang tidak bisa ditunda, yaitu makan. Ketika dapur tak mengepul, maka harapan pun bisa meredup,” ujarnya penuh semangat.
“Kami hadir tidak hanya membawa karung beras atau sekotak telur. Kami membawa niat tulus dan tekad serius, bahwa tidak boleh ada anak bangsa yang tumbuh dengan gizi kurang, dan tidak boleh ada ibu yang menahan lapar demi menyisakan nasi untuk anaknya,” tambahnya.
Bunda Ela juga menekankan bahwa ketahanan pangan nasional dimulai dari rumah tangga, khususnya dari peran perempuan. Menurutnya, perempuan adalah pilar pangan dan garda terdepan dalam menciptakan keluarga sehat.
“Ketahanan pangan nasional itu tidak dibangun dari gedung-gedung tinggi, tapi justru dimulai dari dapur-dapur sederhana di rumah kita. Ketika ibu kuat, anak sehat. Ketika ibu melek gizi, bangsa pun tumbuh berdikari,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DKPP Provinsi Jawa Barat, Linda Al Amin, ST., MT., menyampaikan, Pemprov Jabar telah menyediakan cadangan pangan untuk daerah rawan pangan dan terdampak bencana.
“Kita bersyukur masih ada cadangan pangan yang bisa disalurkan, namun di sisi lain cukup prihatin bahwa masih ada daerah rawan pangan di Kabupaten Kuningan. Harapan kami, ke depan tidak ada lagi desa yang masuk dalam kategori kerawanan pangan,” ungkapnya.
Kepala Diskatan Kab. Kuningan menambahkan, Desa Cimenga berdasarkan analisis FSVA merupakan satu-satunya desa di Kuningan dengan status kerentanan pangan level 1. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk Gerakan Pangan Murah (GPM) dan penyaluran bantuan darurat.
“Memang ada 24 yang level 2 dan 58 yang level 3. Kami di Cimenga sudah menyelenggarakan GPM dan Bantuan Pangan bersifat darurat untuk mengatasi kerawanan pangan,” jelas Wahyu.
Kepala Desa Cimenga, Nana Rukmana, menyambut baik kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap warganya.
“Kami mendapatkan 230 paket dan membaginya secara merata ke dua blok. Warga penerima adalah mereka yang belum masuk dalam data PKH, sehingga intervensi ini sangat bermanfaat bagi mereka,” tuturnya.
Bantuan yang disalurkan terdiri atas beras 15 kg (5 kg dari kabupaten dan tambahan 10 kg dari provinsi), telur 1,5 kg, daging ayam 1 kg, susu sebanyak 3 kotak, dan 1 liter minyak goreng. Bantuan ini menjadi simbol konkret kehadiran pemerintah dalam menjamin kebutuhan dasar masyarakat.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Kab. Kuningan, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kuningan, Camat Darma bersama unsur Forkopimcam, Perwakilan Bappeda dan Dinas Sosial Kab. Kuningan, Ketua DWP Diskatan, Pokja 3 TP PKK Kab. Kuningan, serta tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar-lembaga dalam mewujudkan Kuningan yang MELESAT (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, Tangguh). Sebagaimana disampaikan Bunda Ela dalam penutup sambutannya:
“Bantuan ini bukan sekadar beras atau telur, tapi simbol bahwa masyarakat tidak sendiri. Negara hadir, Pemerintah menyapa, Rakyat dijaga.”
Red/ikp